Desa Tambak Cemandi Ruwatan: Larung Sesaji dan Wayang Kulit

  • Bagikan
Desa Tambak Cemandi Ruwatan gelar Larung Sesaji dan Wayang Kulit dihadiri Forkopimca Sedati
Desa Tambak Cemandi Ruwatan gelar Larung Sesaji dan Wayang Kulit dihadiri Forkopimca Sedati

Sidoarjo, Jatimhit,- Desa Tambak Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, menggelar tradisi tahunan “Petik Laut” pada Minggu, (16/02/2025) Acara dimulai ritual larung sesaji di tengah laut, sebagai ungkapan dari rasa syukur sekaligus memohon keselamatan dan kelimpahan hasil laut kepada Allah SWT.

Start dan finish kegiatan ini bertempat di kawasan Kafe Kali Tikung, yang sudah menjadi pusat berbagai aktivitas budaya di desa Tambak Cemandi tersebut. Sekitar kurang lebih 50-an perahu yang ikut dalam kegiatan Petik Laut tersebut.

Selain Petik Laut, juga diadakan ruwat desa Gisik Kidul, sebuah upacara adat yang bertujuan membersihkan desa dari segala bencana dan kesulitan. Malam harinya, masyarakat disuguhi hiburan wayang kulit oleh dalang kondang, Ki Yohan Susilo dari Krembung, Sidoarjo, yang menampilkan lakon klasik sebagai bagian dari perayaan budaya ini.

Desa Tambak Cemandi Ruwatan gelar Larung Sesaji ditengah laut diikuti kurang lebih 50-an perahu nelayan
Desa Tambak Cemandi Ruwatan gelar Larung Sesaji ditengah laut diikuti kurang lebih 50-an perahu nelayan

Acara dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) beserta jajaran pemerintah kecamatan Sedati, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya acara ini untuk kebersamaan dan sekaligus keharmonisan warga Desa Tambak Cemandi.

Khoirudin, Kepala Desa Tambak Cemandi, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah turut serta dalam ritual budaya uri-uri tradisi leluhur. Selain itu acara ini merupakan bentuk syukur dan penghormatan kepada leluhur serta alam yang telah memberikan banyak manfaat bagi warga desa.

“Tradisi Petik Laut ini adalah warisan budaya yang harus terus dilestarikan. Ini wujud terima kasih kami kepada alam, terutama laut, yang memberikan rezeki dan kehidupan bagi banyak warga,” ujarnya.

Senada dengan itu, Camat Sedati, Abi Dardak, juga memberikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. Menurutnya, tradisi ini tidak hanya menjadi momen sakral bagi warga desa, tetapi juga menarik perhatian masyarakat luar untuk ikut serta dalam melestarikan budaya lokal.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena selain menjaga tradisi harmonisasi antara yang hidup dan yang hidup serta yang hidup dengan yang mati. Selain itu juga memperkuat identitas budaya sekaligus mempererat kebersamaan antar warga,” tutur Abi Dardak.

Rangkaian acara yang penuh makna dan nilai budaya ini dihadiri oleh ratusan warga, baik dari Desa Tambak Cemandi maupun desa-desa sekitar, yang turut memeriahkan setiap tahapan acara, mulai dari ritual adat hingga hiburan wayang kulit yang berlangsung hingga larut malam.

Yeni

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *