Sidoarjo, Jatimhit.com,- Aliansi Wartawan Online Sidoarjo (AWOS) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi digital generasi muda dengan penyelenggaraan Seminar Anti-Hoaks di Aula SMK Penerbangan Sedati pada Kamis (20/11/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh AWOS bekerjasama dengan Diskominfo Kabupaten Sidoarjo, yang diikuti sekitar 150 siswa, guru, dan staf sekolah sebagai bagian dari upaya memperkuat budaya cek fakta dan mencegah penyebaran informasi palsu di kalangan pelajar.
Seiring meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan remaja, langkah edukatif seperti ini dinilai sangat penting untuk membangun perilaku bermedia yang bertanggung jawab.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua AWOS, Warsono, S.T., M.M.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa siswa harus menjadi kelompok yang paling siap menghadapi tantangan ruang digital.
“Pelajar harus memiliki kesadaran tinggi dalam menyaring informasi. Jangan sampai mudah terprovokasi oleh hoaks yang dapat memecah belah masyarakat. Literasi digital adalah tameng utama generasi muda,” tegasnya.
Kepala SMK Penerbangan Sedati, Siman Hadi, S.Pd., M.M., menyatakan bahwa pihak sekolah sangat mendukung kegiatan ini karena kebutuhan edukasi digital semakin mendesak seiring cepatnya arus informasi.
Baca juga: Kebutuhan Nyata: Pasar Murah Batu Buktikan Daya Beli Masyarakat Masih Rentan
“Anak-anak kita hidup di tengah derasnya informasi digital. Tanpa edukasi yang tepat, mereka sangat rentan terhadap hoaks. Seminar ini membantu membangun kesadaran dan kecerdasan bermedia,” ujarnya.
Tiga pemateri dihadirkan untuk memberikan sudut pandang yang komprehensif. Pemateri pertama, Iptu Ketut Swardika dari Sat Binmas Polresta Sidoarjo, membawakan materi tentang “Hoaks dan Dampaknya terhadap Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.”
Ia menjelaskan bahwa penyebaran berita palsu dapat memicu konflik masyarakat dan mengganggu stabilitas keamanan.
“Jangan remehkan hoaks. Banyak kasus kamtibmas muncul dari informasi palsu yang viral. Bijaklah sebelum menyebarkan sesuatu,” jelasnya.
Pemateri kedua, Sularto, S.H., M.H., dari Divisi Hukum dan Advokasi AWOS, memaparkan materi “Aspek Hukum Penyebaran Hoaks dan Jejak Digital di Mata Undang-Undang.” Ia mengingatkan para pelajar bahwa penyebaran hoaks memiliki konsekuensi hukum yang jelas.
“Setiap unggahan memiliki potensi menjadi alat bukti hukum. Jejak digital tidak pernah benar-benar hilang. Jadi gunakan media sosial dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Pemateri ketiga adalah Dr. Benjamin Kristianto, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, yang mengangkat tema “Peran Generasi Muda dalam Menangkal Hoaks dan Menjaga Stabilitas Informasi Publik.” Ia mengajak pelajar menjadi agen kebenaran di tengah derasnya arus informasi.
“Kalian adalah pengendali stabilitas informasi publik hari ini. Gunakan kemampuan digital kalian untuk menyebarkan hal yang positif dan edukatif,” tuturnya.
Setelah ketiga materi disampaikan, acara dilanjutkan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Para siswa antusias bertanya mengenai cara cek fakta, batasan konten yang boleh dibagikan, serta risiko hukum dalam bermedia sosial.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan untuk para pemateri dan sesi foto bersama. Melalui seminar ini, AWOS berharap pelajar SMK Penerbangan Sedati dapat tumbuh sebagai generasi yang kritis, cerdas bermedia, dan mampu menjadi benteng pertama dalam melawan hoaks di era digital.
















