Siaga Tinggi! Empat Pesawat Pengangkut Bantuan Diterbangkan ke Sumatera dalam 24 Jam Pertama.

  • Bagikan

Foto;Menko PMK, Pratikno menyebut Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah mulai diterbangkan untuk mengalihkan potensi hujan deras di sejumlah kawasan di Sumatera. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

JAKARTA – Pemerintah pusat mengintensifkan langkah tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Sejumlah bantuan logistik berskala besar serta pengerahan pesawat angkut mulai diberangkatkan pada Jumat, 28 November 2025.

Langkah ini dilakukan bersamaan dengan peluncuran Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai strategi mitigasi lanjutan untuk menekan curah hujan ekstrem.

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menegaskan bahwa Presiden memerintahkan percepatan mobilisasi sarana pendukung sejak Kamis malam.

Pemerintah memastikan bahwa pengiriman bantuan, peralatan darurat, dan dukungan komunikasi menjadi prioritas utama di hari-hari awal penanganan bencana.

“Telah diberangkatkan atas instruksi langsung Bapak Presiden tadi malam kepada seluruh jajaran terkait untuk memberangkatkan pagi ini empat pesawat: tiga pesawat Hercules, kemudian satu pesawat A400,” kata Teddy kepada wartawan pada Jumat, 28 November 2025.

Menurut Teddy, pesawat-pesawat tersebut mengangkut berbagai kebutuhan mendesak untuk warga terdampak di wilayah bencana.

“Hari ini diberangkatkan sesuai kebutuhan ya, tenda sebanyak sekitar 150, kemudian ada perahu karet sekitar 64,” ujarnya.

Selain logistik dasar, pemerintah juga mengirim perangkat untuk memulihkan sistem komunikasi yang lumpuh akibat banjir dan longsor.

“Kemudian genset alat bantu listrik, kemudian juga yang terpenting juga alat komunikasi diperdengatkan sekitar 100 alat komunikasi ke sana agar sinyal komunikasi bisa dimulai kembali,” lanjut Teddy.

Operasi Modifikasi Cuaca Dimulai

Selain fokus pada pemulihan kondisi darurat di lapangan, pemerintah juga menyiapkan strategi mitigasi cuaca untuk mencegah risiko bencana susulan.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyampaikan bahwa Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah mulai diterbangkan untuk mengalihkan potensi hujan deras dari kawasan daratan.

“Kita juga melakukan operasi modifikasi cuaca, sudah mulai bisa diterbangkan untuk mengurangi curah hujan di daratan sehingga nanti curah hujan kita bawa ke lautan,” kata Pratikno di Lanud Halim Perdanakusuma.

Pratikno menambahkan bahwa pemerintah tetap bersiaga penuh mengingat adanya aktivitas siklon tropis di kawasan sekitar.

“Kemudian kita juga mengantisipasi karena ada siklon Koko, tapi tempatnya di utara. Kita masih waspada, kita harapkan dia tidak akan masuk ke wilayah daratan,” jelasnya.

Koordinasi Lintas Lembaga Diperkuat

Upaya tanggap bencana kali ini melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk TNI, BNPB, Basarnas, Kementerian Sosial, dan pemerintah daerah.

Presiden disebut memberikan mandat agar seluruh jajaran bergerak tanpa menunggu instruksi lanjutan, mengingat kondisi di sejumlah wilayah terdampak masih berubah cepat dan berpotensi menimbulkan dampak lebih besar.

Dengan dukungan logistik tambahan, penguatan komunikasi darurat, serta operasi modifikasi cuaca yang berjalan paralel, pemerintah berharap fase tanggap darurat dapat berlangsung lebih efektif.

Akses jalan yang terputus, pemadaman listrik, serta sulitnya penyaluran logistik ke sejumlah titik terus menjadi perhatian utama tim gabungan di lapangan.

Red

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *