KOTA BATU| JatimHits.com – Keberadaan Proyek di Kawasan Gimbo Desa Sumberbrantas Kec. Bumiaji Kota Batu memang sangat strategis, dengan harapan nantinya membuka peluang bagi masyarakat setempat bisa ikut serta menjadi pekerja di Strawbery greenhouse tersebut, yang sudah pasti nantinya akan banyak membutuhkan tenaga kerja dan berdampak secara ekonomi. Rabo 04/10/2023
Foto : Peralatan di Lokasi 1 Pengeboran Sumur Air di Kawasan Gimbo
Namun di lain sisi ada beberapa Masyarakat yang masih merasa was-was dan khawatir jika nantinya proyek greenhouse tersebut melakukan pengeboran untuk sumber mata air dalam menjalankan proses penanaman strawbery.
Salah satu Warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi greenhouse mengatakan bahwa dirinya dan keluarga sangat khawatir akan kehilangan sumber mata air yang memenuhi kebutuhan sehari-hari.
” Kami warga asli sini tidak masalah akan adanya proyek Strawbery greenhouse tersebut, itu bisa jadi membuka lapangan kerja baru bagi warga. Tetapi yang kami khawatir jika nantinya proyek tersebut melakukan pengeboran Air di lokasi yang tidak jauh dari titik sumber mata air, maka debit air sumber akan berkurang atau bahkan bisa jadi akan lenyap. Saya juga beberapa kali di datangi oleh Broker tanah, membujuk saya untuk menjual tanah dan rumah yang saya tinggali bersama keluarga. Salah satu Oknum Anggota Dewan asli Warga Desa Sumberbrantas telah melarang Saya untuk tidak memvideokan/ publikasi saat acara pertemuan dengan warga Ia mengatakan kalo Saya nanti bisa di kenakan Undang-undang ITE, aneh ada apa ini wakil rakyat kok seperti itu” Jelasnya.
Masih dalam kesempatan yang sama salah satu warga tersebut menambahkan bahwa dirinya juga sudah mendiskusikan masalah sumber air tersebut.
” Saya sendiri juga beberapa kali berdiskusi dengan Prof. Sukir. Salah satu profesor Universitas Brawijaya malang yang ahli di bidang pengairan dan geografis Ia juga mengatakan bahwa sumber mata air yang di jurangkwali cukup terbatas kapasitas airnya, maka jika di lokasi yang tidak jauh dari sumber air di lakukan pengeboran bukan tidak mungkin debit air di sumber mata air tersebut akan menyusut bahkan hilang” Jelasnya.
Saniman selaku Kepala Desa Sumberbrantas menyampaikan kepada Awak Media bahwa dirinya bersama warga tidak pernah di libatkan dalam sosialisasi terkait penjelasan secara tekhnis pelaksanaan Proyek Strawbery Greenhouse.
“Saya selaku pemangku wilayah selama ini belum pernah di libatkan dalam hal penjelasan secara tekhnis tentang pelaksanaan proyek Strawbery Greenhouse tersebut, mengenai bagaimana Ipal, Amdal dan Pembuangan air limbah tersebut kemana dan seperti apa, Saya bersama warga pernah mengadakan pertemuan beberapa minggu lalu dan perwakilan pihak perusahaan memberitahukan bahwa ijin pengeboran sudah keluar dari propinsi” tutur Kades.
Hal yang hampir sama juga di sampaikan oleh Ketua LSM Penjara yang kantor sekretariatnya juga berada di desa sumberbrantas. Mujiono selaku ketua LSM Penjara Kota Batu menyampaikan bahwa dirinya selaku warga asli desa sumber brantas tidak pernah menerima penyampaian sosialisai terkait proyek besar greenhouse tersebut.
” Saya asli warga Dusun Jurangkuwali tidak pernah di ajak sosialisasi mengenai proyek Strawbery greenhouse, Saya juga tidak mengetahui seperti apa mekanismenya, secara tekhnis pelaksanaan proyek tersebut, bagaiman penjelasan tentang Ipal, Amdal, serta pembuangan air limbahnya kemana ? Yang saya tahu tiba-tiba sudah ada pemberitahuan bahwa ijin Pengeboran Air sebanyak 3 titik proyek greenhouse strawbery sudah keluar melalui propinsi” ungkapnya.
Mujiono menambahkan bahwa warga sini sudah pernah mengajukan ijin untuk pengeboran sumur namun tidak pernah mendapatkan ijin dari pihak terkait (ditolak), padahal warga masih banyak yang kekurangan air untuk menuhi keperluan hidup sehari-hari. Tapi anehnya ketika ada pengusaha dari luar daerah yang mengajukan ijin langsung di setujui oleh Dinas terkait, ada Permainan apa ini ” Imbuhnya.
Ketika Awak media mau menemui salah satu pihak pengelolah proyek di lokasi greenhouse tersebut tidak ada Seorangpun yang bisa di temui untuk dimintai keterangan di lokasi proyek, melainkan hanya ada pekerja bangunan. Maka awak media memutuskan akan mengkonfirmasi kepada pihak pemangku wilayah yaitu Kepala Desa dan juga pihak Instansi terkait, baik Anggota Dewan maupun Pemerintah Kota Batu.
Awak media saat melakukan konfirmasi melalui Chat Wahatsapp kepada pihak pelaklsana proyek hingga berita ini di terbitkan masih belum ada balasan / klarifikasi yang jelas.
Pada kesempatan lain Rudi Madiyanto selaku Warga Desa Sumberbrantas kebetulan beliau salah satu Ahli dibidang Pertanian dan Penelitian tanaman jebolan salah satu Universitas ternama di Luar Negeri, dalam wawancara Bersama awak media mengatakan bahwa ada banyak permasalahan di Desa Sumberbrantas ini khususnya yang lagi ramai dibicarakan warga dusun adalah Proyek Raksasa di Dusun Jurangkuali Kawasan Gimbo, ini yang tidak sesuai dengan harapan Masyarakat dan harus di pertanyakan secara detail , mari kita perjuangkan bersama pihak-pihak yang Peduli, untuk apa kita punya wakil rakyat kalo tidak bisa menampung aspirasinya,”Tutupnya. (Red)