SIDOARJO (JatimHits) – Tren masyarakat Sidoarjo yang pingin jadi wakil rakyat masih tinggi. Di beberapa parpol besar malah kewalahan menampung pelamar. Mereka datang dengan berbagai motivasi mulai ingin menjadi warga terhormat, mencari kesibukan/teman, mencari uang dan yang idealis adalah ingin memperbaiki nasib rakyat.
Seorang warga yang berangkat dari Golkar, menyatakan uang bukan tujuannya untuk menjadi wakil rakyat. Baginya kehormatan lebih penting dari uang. “Saya mau jadi anggota dewan bukan untuk uang. Bukan cari uang untuk kembalikan modal politik, ‘ ucapnya. Ia berjuang memberikan 15 ribu suara untuk sebuah kursi Golkar didapilnya.
Pesan bagi yang bertujuan cari uang, saran saya sebaiknya Anda urungkan saja. Anda akan menangis bila tahu kondisi pendapatan dewan, terjadi paradoks pendapatan wakil rakyat dulu dan sekarang. Pada 2-3 tahun lalu, dewan masih bergelimang pemasukan. sepulang kunker bisa bawa Rp 7,5 juta. Saat ini kegiatan luar kota satu hari SPJ nya Rp 400 ribuan.
Untuk rapat di Surabaya uang sakunya Rp 140 ribu. Uang segini dibuat sekali makan di rumah makan Padang sudah lunas.
Pendapatan di luar gaji pokok dan tunjangan, yang masih gurih adalah dari kegiatan Narsum. Dalam satu bulan bisa menjalankan 5 kegiatan Narsum, lumayan buat goreng kopi hehehhe….
Sungguh tidak habis pikir, untuk jadi wakil rakyat konon habiskan Rp 1 miliar, bahkan bisa mencapai Rp 1,5 miliar dan itu tidak menjamin kemenangan. Sebenarnya apa yang mau dicari. Uang segitu bukan uang kecil, lebih baik untuk modal usaha. Masih banyak peluang usaha, bila jeli melihat pasar. Memang orang kaya suka aneh-aneh… Hehhehe. (Cak Hadi)