Revitalisasi Perpustakaan Berhasil, Departemen Informasi dan Perpustakaan Gelar Pengabdian Pada Masyarakat di DEKESDA

  • Bagikan

Sidoarjo, Jatimhit.com -Departemen Informasi dan Perpustakaan (DIP) Universitas Airlangga berhasil merampungkan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Revitalisasi Desain Ruang Perpustakaan di Dewan Kesenian Sidoarjo (DEKESDA)”.

Dihadiri sebanyak 20 orang, diantaranya tim DIP, tim DEKESDA, hingga mahasiswa D3 Perpustakaan UNAIR, kegiatan ini sukses terselenggara dengan baik.

Pengabdian masyarakat ini telah berjalan selama kurang lebih dua bulan dengan kegiatan awal berupa pengelolaan dan revitalisasi perpustakaan baru milik DEKESDA dibantu oleh dua orang mahasiswa dari D3 Perpustakaan UNAIR. Pengelolaan perpustakaan berupa pengumpulan jumlah standar koleksi di Perpustakaan DEKESDA hingga pengelolaan nomor klasifikasi pada setiap koleksi. Selain itu, dilakukan pula penataan ruangan seperti penempatan meja, bantal duduk, hingga rak buku.

Kegiatan rangkaian pengabdian masyarakat ini diakhiri dengan acara Launching Perpustakaan Mpu Kanwa yang menjadi nama untuk perpustakaan baru Dewan Kesenian Sidoarjo yang telah berhasil direvitalisasi. Kegiatan tersebut diisi dengan pembukaan berupa sambutan yang disampaikan langsung oleh Kepala Departemen, Hendro Margono, S.Sos., M.Sc., Ph.D., hingga perwakilan DEKESDA, Rafif Amir.

Acara tersebut dilanjutkan dengan penampilan kesenian puisi pantomim oleh Tim Bung dari SLB ‘Aisyiyah Krian kemudian disambung dengan sesi diskusi yang diisi oleh Dr. Tri Soesantari, Dra., M.Si. sebagai dosen senior dan Ribut Wijoto, S.S. selaku Ketua Umum DEKESDA. Sesi diskusi berjalan cukup interaktif, Ibu Tri menyampaikan bahwa perpustakaan pada era digital saat ini tidak seharusnya sekadar memikirkan koleksi dan fasilitas yang perlu diadakan tetapi juga turut memasyarakatkan perpustakaannya.

Pada sesi diskusi tersebut, dua orang peserta, yakni Ifa dan Hamdan, ikut menyampaikan pendapatnya terkait perpustakaan yang menjadi media memperkenalkan kesenian di Sidoarjo dan menjadi ruang apresiasi para penulis untuk berinteraksi dengan pembaca melalui karyanya yang tersimpan di perpustakaan. Hal ini ditanggapi oleh Ibu Tri yang menyampaikan bahwa perpustakaan dapat menjadi media branding dengan DEKESDA yang turut memahami isu-isu kesenian di masyarakat Sidoarjo, sehingga akan timbul awareness akan filterisasi informasi khususnya mengenai kesenian dan kebudayaan.

  • Bagikan
Exit mobile version