Sanitarian Surabaya dan Lamongan Ikuti Pelatihan TTG Dr Koen

  • Bagikan
Sebanyak 22 sanitarian dari Kota Surabaya dan Kabupaten Lamongan mengikuti Pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG) Sanitasi Angkatan IV di MiniLab TTG Surabaya.
Sebanyak 22 sanitarian dari Kota Surabaya dan Kabupaten Lamongan mengikuti Pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG) Sanitasi Angkatan IV di MiniLab TTG Surabaya.

Surabaya, Jatim hit.com,- Sanitarian dari Kota Surabaya sebanyak 22 orang dan 2 dari Kabupaten Lamongan mengikuti Pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG) Sanitasi Angkatan IV di MiniLab TTG Surabaya.

Pelatihan yang berlangsung seharian ini dipandu langsung oleh pakar sanitasi nasional, Dr. Koen Irianto Uripan, serta didampingi oleh Dinkesprov Jatim dan koordinator Kesling Dinkes Kota Surabaya.

Pelatihan dibuka dengan materi Perubahan Perilaku Kesehatan Lingkungan. Dalam penjelasannya, Dr. Koen menyampaikan bahwa perubahan perilaku adalah fondasi STBM.

“Jika perilaku tidak berubah, sarana sebesar apa pun tidak akan memberi dampak signifikan pada kehidupan masyarakat,” ujarnya kepada seluruh peserta pelatihan.

Setelah sesi perilaku diselesaikan, peserta mempelajari materi teknis sanitasi, meliputi perawatan toilet, septictank, kloset leher angsa, hingga kloset SATO hemat air.

Sebanyak 22 sanitarian dari Kota Surabaya dan Kabupaten Lamongan mengikuti Pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG) Sanitasi Angkatan IV di MiniLab TTG Surabaya.

Materi ini dibuat ringkas, aplikatif, dan langsung mengarah pada kasus yang sering ditemui di lapangan.

Baca juga: DR Koen Guncang Aisyiyah Dengan Edukasi Komposter Organik

Keistimewaan pelatihan ini adalah praktik langsung membangun Grease Trap Komunal dan pabrikasi Grease Trap WCKOEn.

Peserta terlihat aktif bertanya, mencoba, hingga bersaing menunjukkan hasil pabrikasi terbaik.

Sesi berikutnya adalah praktik IPLCRT. Peserta membuat Mini Filter sendiri-sendiri, yang kemudian dibawa pulang untuk dijadikan alat edukasi.

“Dengan membawa Mini Filter, peserta bisa memberi contoh langsung kepada warga,” kata pelaksana kegiatan, Ika Puspita Sari.

Fara, sanitarian dari Lamongan, menyampaikan kesan mendalam. “Pelatihan ini sangat penting, sangat bermanfaat. Akan saya laporkan agar Dr. Koen bisa diundang ke Lamongan untuk melatih yang lain,” ujarnya.

Peserta dari Surabaya mengaku sangat senang karena materi yang diberikan langsung menjawab persoalan di lapangan.

“Tantangan sanitasi kita banyak. Setelah ikut pelatihan ini, kami lebih percaya diri karena punya ilmu dan teknologi untuk diterapkan,” ungkap salah satu peserta.

Pelatihan berlangsung hingga menjelang Maghrib dengan antusiasme tinggi. Sanitarian dari dua daerah ini pulang membawa keterampilan baru, alat TTG, serta semangat untuk memperkuat sanitasi masyarakat di wilayah masing-masing.

Yeni

  • Bagikan
Exit mobile version