Dukungan Penuh dan Jaminan Keamanan, Khaqi menegaskan dukungan penuh dari berbagai pihak untuk kesuksesan dan keamanan acara.
“Yang pertama membantu mensukseskan acara kita dari pihak KPH Malang (Kesatuan Pemangku Hutan), terus dari Tim Rescue 020, setelah itu dari PPDS Rumah Sakit Saiful Anwar. Ada dokter juga yang berpartisipasi. Jadi dijamin untuk acara besok di Gunung Butak, Insya Allah terjamin aman dan keselamatannya.”
Ia juga menekankan bahwa acara ini tetap terbuka untuk umum dengan biaya normal. “Tiket masuk di Gunung Butak (Panderman/Butak/Bokong ) tetap Rp 20.000 per orang, baik WNI maupun WNA, tidak berubah sama sekali.”
Nasionalisme dan Kesadaran Lingkungan Jadi Ruh Acara, di balik kemeriahan, panitia menyelipkan misi penting. “Harapan saya sama teman-teman, acara Upacara 17 Agustus di Gunung Butak ini bisa membangun rasa nasionalisme dan tingkat kesadaran teman-teman perihal menjaga hutan,” harap Khaqi. Ia mengatakan sudah jarang ada yang buang sampah sembarangan di gunung. “Adanya upacara di sini, pertama buat meningkatkan nasionalisme, kedua tentang bersihnya, wajib dijaganya gunung.”
Harapan dari Desa Penyangga, dukungan juga datang dari desa penyangga. Ahmad Saifudin, Ketua LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Wana Tani Pesanggrahan, menyampaikan harapannya: “Harapan saya ketika besok ada kegiatan 17 Agustusan, memperingati kemerdekaan RI ke-80 ini, desa Pesanggrahan lebih maju, lebih tertata dengan bagus, keaslian alamnya juga terjaga.” Ia juga berharap pendakian berkelanjutan dapat meningkatkan perekonomian warga desa Toyomerto dan Kembaran.