SIDOARJO (JatimHits.com) – Alloh ternyata suka bercanda, lewat satu petunjuk kecil saja terbukalah aib sejagat raya.
Inilah cara Alloh menunjukkan kebesarannya. Siapa sangka melalui anak bau kencur bernama Mario Dandy, telah menguak kotak pandora yang menyimpan kejahatan pencucian uang -TPPU- oknum pegawai Direktorat pajak dan bea cukai. Disebut ada transaksi janggal Rp 300 triliun.
Berawal dari si anak biadab, Mario yang menghajar David hanya karena persoalan cinta. Hingga kini korban tak sadarkan diri di rumah sakit. Tak terduga dari peristiwa kecil dan biasa bakal melebar pada pengungkapan Rp 300 triliun.. Wouuww…
Dari kisah tragis ini berkembang pada kekayaan Rafael Alun, bapaknya Mario, pejabat dirjen pajak yang di LHKPN kekayaannya Rp 56,1 miliar ternyata memiliki kekayaan yang tidak dilaporkan mencapai Rp 500 miliar. Di safety boxnya saja di bank Mandiri, Rafael menyimpan Rp 36 miliar dalam bentuk dolar.
Dari penelusuran PPATK ternyata ada sekitar 964 pegawai yang kekayaannya diperoleh secara janggal. Menkopolhukam Prof Machfud menyebut (bersumber PPATK) ada transaksi janggal Rp 300 triliun di Direktorat itu mulai 2009-2023.
Di jaman Orba tidak ada korupsi berjamaah seperti ini. Di jaman Orba korupsi hanya di lingkaran Cendana (rumah pribadi presiden Soeharto). Itupun banyak sebutan korupsi jaman Orba gila-gilaan. Salah besar, justru korupsi di jaman Reformasi ini yang gila beneran. Korupsinya merata pedasnya mulai level 1 sampai 10.
Mulai dari oknum menteri, gubernur, bupati, walikota dan sampai ke akar rumput rame-rame korupsi. Keadilan sosial sudah tidak ada lagi. Di negara tercinta ini terlihat jelas gambaran si Kaya dan si miskin.
Bila miskin semua itu baik bagi keadilan sosial seperti jaman Orde Lama. Kemiskinan merata sehingga tidak ada cemburu sosial.
cemburu sosial justru terjadi di era sekarang, ada rakyat terhormat yang mengemudikan Ferrari, Lamborghini, minicoper tapi ditempat lain ada rakyat kita yang mengais-ais makanan sisa di tong sampah sebuah restoran mewah. ..Sediiihhh..(Cak Hadi)
